Cerita

Pak Budi, pemilik sebuah kosan dengan 3 kamar baru saja menghubungi Pak Ihsan. Pak Ihsan dimintai tolong untuk menagih sewa kamar 3 orang penghuni kosan yang menunggak.

Sejak pandemi terjadi di kota ini, ke 3 penghuni kosan telah pulang duluan ke kampung halaman masing-masing. Tetapi barang-barang mereka masih ada di dalam kamar masing-masing termasuk juga kendaraan mereka. Sepertinya mereka akan kembali lagi ke kosan tersebut kalau pandemi ini berakhir. Telah sebulan mereka pulang ke kampung halaman masing-masing, dan belum membayar sewa kosan.

Pak Ihsan yang selama ini ditugasi mengurusi kos-kosan itu oleh Pak Budi menyanggupi permintaan tersebut. Beliau punya nomor telpon dan alamat masing-masing anak kosan tersebut.

Dengan segala upayanya pak Ihsan, akhirnya ke 3 penghuni kosan itu membayar sewa kosan yang masih tertunggak. Ada total Rp. 4.5000.000 yang terkumpul dari ketiganya. Masing-masing membayar sama Rp. 1.500.000 per kamar.

Semuanya diserahkan kepada Pak Budi. Pak Budi merasa terbantu dengan usaha Pak Ihsan ini dan memberikan Rp. 500.000 kepada Pak Ihsan sebagai rasa terima kasihnya.

Pak Ihsan merasa kasihan dengan 3 anak kos yang tetap bayar kosan tetapi tidak menempatinya. Akhirnya Pak Ihsan mengembalikan Rp. 100.000 dari Rp. 500.000 yang diterimanya kepada masing-masing anak kos tersebut, sehingga Pak Ihsan mendapatkan hanya Rp. 200.000 saja.



Pak Ihsan iseng menghitung mengenai pembayaran kosan ini.

  • Dengan mengembalikan Rp. 100.000 untuk tiap anak kos, berarti masing-masing anak kost hanya membayar Rp. 1.400.000 saja.
  • Dikalikan 3 menjadi Rp. 4.200.000.
  • Uang yang dipunyai oleh Pak Ihsan adalah Rp. 200.000.
  • Kalau dijumlahkan Rp. 4.200.000 + Rp. 200.000 = Rp. 4.400.000.
  • Lho.., berarti kurang Rp. 100.000 dari total Rp. 4.500.000 yang sudah diketahui sebelumnya.


Pertanyaan

Kemana uang yang hilang Rp. 100.000 tersebut ?

Cek Jawaban

tidak ada uang yang hilang.