Orang Minangkabau sering juga dipanggil dengan Urang Awak

Sejarah memang masih menjadi misteri mengenai kenapa orang Minangkabau dipanggil dengan panggilan ini. Yang jelas memang kata “Awak” mempunyai arti yang unik di dalam bahasa Minangkabau.

Persamaan kata dengan bahasa lain

Kata “Awak” dalam bahasa Minangkabau merupakan kata pengganti orang, seperti layaknya kata “Abdi” (Saya) di Sunda atau kata “Kulo” (Saya) di Jawa, atau “Ikam” (Kamu) di Banjar.

Tapi apa arti sebenarnya dari Urang Awak ini ?

Sebenarnya kata “Awak” memiliki arti yang lebih beragam.

Kata ini bisa menjadi kata pengganti orang pertama, kedua, ataupun ketiga.

Dengan kata lain, kata “Awak” bisa berarti aku, kamu, kita, atau kalian, tergantung dari kalimat yang memuatnya.

Contohnya sebagai berikut :

Awak mau pergi ke pasar –> berarti “Saya”
Kenapa awak melakukan hal itu ? –> berarti “Kamu”
Ayo, awak selesaikan permasalahan ini bersama –> berarti “Kita”
Anak-anak, nenek tidak suka dengan apa yang awak semua lakukan –> berarti “Kalian”

Pada umumnya, arti kata “Awak” yang paling banyak diketahui adalah berarti “Saya”.

Padahal dalam kehidupan sehari-hari dan percakapan sehari-hari orang Minangkabau, kata “Awak” digunakan dengan arti diatas secara berimbang, dan tidak melulu hanya berarti “Saya”, bisa berarti kamu, kita, atau kalian.

Kata “Awak” juga lebih bersifat netral dan formal untuk kata “Saya”.

Walaupun ada kata pengganti lain untuk “Saya” seperti “Ambo” yang lebih sopan, atau “Aden” yang di sebagian daerah di Minangkabau dianggap agak kasar, dan ditempat lain dianggap biasa saja. Kata “Awak” merepresentasikan kata formal untuk kata ganti ini.

Karena sifatnya yang formal dan netral, dan juga mempunyai rentang arti kata ganti orang yang luas, maka bisa jadi inilah yang memicu panggilan ini dilekatkan kepada orang Minangkabau.

Sehingga dengan kata lain, kalau seseorang menyebut “Urang Awak”,maka itu sama saja menyebut “Orang saya, kamu, kita, dan kalian semua”.