Pendahuluan


AWS PrivateLink adalah solusi terbaik untuk mengamankan komunikasi antara VPC dan layanan AWS atau layanan pihak ketiga tanpa melewati internet.

Namun, agar implementasi berjalan optimal, berikut adalah best practice yang perlu diperhatikan.





🔹 Jika aplikasi memiliki arsitektur multi-VPC, pertimbangkan untuk menggunakan PrivateLink sejak awal untuk menghindari kebutuhan NAT Gateway atau VPN di kemudian hari.

Tips:

  • Gunakan AWS PrivateLink untuk komunikasi antar-VPC yang tidak perlu expose ke publik.
  • Gunakan AWS Transit Gateway untuk komunikasi antar-VPC dengan routing yang lebih fleksibel.
  • Pastikan hanya layanan yang benar-benar perlu PrivateLink yang menggunakannya untuk menghindari biaya berlebih.




PrivateLink dikenakan biaya berdasarkan jam penggunaan endpoint dan data transfer. Untuk mengurangi biaya:

  • Gunakan VPC Endpoint Interface hanya untuk layanan yang membutuhkan privasi tinggi.
  • Minimalkan jumlah endpoint dengan berbagi PrivateLink antar-VPC menggunakan AWS Transit Gateway atau VPC Peering.
  • Cek apakah AWS Gateway Endpoint cukup, karena lebih murah untuk layanan seperti S3 dan DynamoDB.


3. Gunakan Private DNS untuk Kemudahan Akses



AWS PrivateLink mendukung Private DNS untuk membuat akses lebih mudah.

  • Aktifkan Private DNS di Route 53, sehingga aplikasi bisa mengakses layanan PrivateLink dengan hostname normal (misalnya s3.amazonaws.com tetap bisa digunakan tanpa harus mengingat IP endpoint).
  • Gunakan split-horizon DNS jika menggunakan PrivateLink bersama dengan koneksi on-premise via AWS Direct Connect atau VPN.


4. Pastikan IAM dan Endpoint Policy Sudah Dikontrol dengan Ketat



AWS PrivateLink lebih aman daripada akses publik, tetapi tetap perlu pembatasan akses yang jelas.

  • Gunakan IAM Policy untuk membatasi siapa yang bisa menggunakan PrivateLink.
  • Gunakan Endpoint Policy untuk mengontrol layanan mana yang dapat diakses melalui endpoint PrivateLink.
  • Gunakan Security Groups dan Network ACLs untuk mengontrol lalu lintas masuk dan keluar dari PrivateLink.


5. Monitoring dan Logging dengan AWS CloudWatch dan VPC Flow Logs



  • Gunakan Amazon CloudWatch untuk memantau metrik endpoint seperti latensi dan error rate.
  • Aktifkan VPC Flow Logs untuk melacak lalu lintas PrivateLink, mendeteksi anomali, atau troubleshooting jika ada kendala akses.
  • Gunakan AWS Config untuk audit keamanan memastikan kebijakan PrivateLink sudah sesuai standar.


6. Perhatikan Skalabilitas dan HA (High Availability)


PrivateLink menggunakan AWS Network Load Balancer (NLB) untuk menangani lalu lintas. Untuk memastikan skalabilitas:

  • Gunakan Multi-AZ untuk meningkatkan ketersediaan layanan.
  • Gunakan Auto Scaling untuk backend service yang menerima traffic dari PrivateLink.
  • Pastikan NLB memiliki cukup kapasitas untuk menangani request dalam jumlah besar.


7. Pastikan Kompatibilitas dengan Layanan SaaS atau Pihak Ketiga



Jika menggunakan PrivateLink untuk mengakses layanan SaaS atau third-party, pastikan penyedia mendukung PrivateLink dan konfigurasi endpoint sesuai.

  • Pastikan service provider memiliki AWS PrivateLink Service yang aktif.
  • Gunakan PrivateLink bersama dengan AWS Marketplace jika ingin membeli layanan SaaS yang mendukung komunikasi privat.

Kesimpulan


Dengan mengikuti best practice ini, kita bisa mendapatkan keamanan maksimal, performa optimal, dan biaya yang lebih efisien saat menggunakan AWS PrivateLink.

Rekomendasi :

  • ✔ Gunakan PrivateLink hanya untuk layanan yang benar-benar membutuhkan akses privat.
  • ✔ Optimalkan biaya dengan berbagi endpoint antar-VPC dan menggunakan AWS Gateway Endpoint jika memungkinkan.
  • ✔ Pastikan keamanan dengan IAM Policy, Security Groups, dan Endpoint Policy.
  • ✔ Monitoring secara real-time menggunakan CloudWatch dan VPC Flow Logs.
  • ✔ Pastikan skalabilitas dengan Multi-AZ dan Auto Scaling.