Penjelasan di artikel ini dibuat dengan penyederhanaan range alamat IP Address, agar konsep yang dipaparkan dimengerti

Pendahuluan

Kalau kita sering berhubungan dengan sistem jaringan komputer, maka pasti akan menemui istilah CIDR ini.

Ataupun kalau menggunakan Cloud sebagai Infrastucture As A Service (IAaS), misalnya di pilihan AWS VPC dan Subnet, maka kita mesti menentukan CIDR di routing table IP Private nya.



Apa kepanjangan CIDR ?

CIDR –> Classless Inter-Domain Routing

CIDR ini merupakan alternatif solusi dari Classfull Inter-Domain Routing yang sebelumnya digunakan sebagai cara pengalokasian alamat IP Address.

Disebut Classless karena cara CIDR ini tidak menggunakan penamaaan/pengelompokan berdasarkan class A, B , C seperti pengelompokan yang dilakukan oleh metoda Classfull.



Apa sih sebenarnya CIDR itu ?

CIDR adalah salah satu strategi pengalokasian alamat IP dan perutean IP



Maksudnya ?

Maksudnya , dari begitu banyak alamat IP Address yang tersedia, dan begitu banyak perusahaan atau organisasi yang mau terhubung dengan internet, maka harus ada cara untuk mengalokasikan alamat-alamat IP Address ini agar tidak cepat habis dan efektif dalam pengalokasiannya.



Spesifikasinya formal dimana ?

Kalau mau lihat spesifikasi detailnya, kita bisa lihat di RFC 1519 yang dibuat pada tahun 1993,
kemudian diupdate lagi di RFC 4632 pada tahun 2006.



Permasalahan apa yang diselesaikan oleh CIDR ini ?

Permasalahan sepele sebenarnya .. 😴

Permasalahan alokasi IP versi 4 yang mulai habis, dan pengelompokan alokasi sebelumnya yang tidak efektif untuk organisasi2/perusahaan2


Kenapa bisa habis dan bagaimana pengelompokannya sebelumnya ?

Kita tahu bahwa dari awal Internet ditemukan, setiap perangkat yang terhubung ke Internet harus mempunyai IP Address. Bentuknya seperti ini misalnya :

172.168.0.12

44.123.65.88


Ada 4 bagian dari IP Address yang dipisahkan oleh tanda titik, yang masing-masing bagiannya dalam rentang 1-255 (karena tiap bagian itu terdiri dari 8 bit, sehingga kalau pakai perhitungan binari, 28=256), sehingga secara perhitungan matematika, maka akan ada 2564 (kombinasi dari 4 bagian oktet yang masing-masing mempunyai 256 alamat IP) alamat IP Address di dunia ini

  • 2564 == 4.294.967.296 alamat IP Address ~~ 4 Milyar alamat IP Address.

sepertinya cukup banyak ya ??

eh bukan ding, ini malah sedikit dibandingkan dengan perangkat yang terhubung dengan internet

Saat ini ada 21.5 Milyar yang terkoneksi ke Internet. Dan itu berarti 5 kali lipat dari alokasi alamat IP versi 4 yang ada saat sekarang ini.

Kalau begitu sudah habis dong !!


Tapi tunggu….

Coba kita lihat faktanya mengenai alokasi IP Address publik (IP Address yang 4 Milyar itu kita sebut sebagai IP Address Publik):

  • Alokasi IP Address bukan dengan cara tiap perangkat diberikan alamat IP Address dari salah satu dari 4 milyar alamat IP Address publik tersebut.

  • Alokasi IP Address dilakukan dengan memberikan kelompok IP Address kepada perusahaan, Internet Service Provider, Universitas, Pemerintahan, dll. Misalnya untuk perusahaan Apple dikasih alokasi IP Address 17.0.0.0, sehingga mereka bisa membagi sendiri perangkat-perangkat di perusahaan mereka untuk menggunakan IP Address misalnya 17.0.12.1 atau 17.123.1.41. Yang penting depannya 17.xxx.xxx.xxx.

  • Begitu pula dengan organisasi dan perusahaan lain , akan meminta alokasi sesuai dengan kebutuhannya,

  • Akan tetapi pengelompokannya cuma ada 3 jenis saja.


Pengelompokan IP address



Format IP Address : AAA.BBB.CCC.DDD

Pengelompokan IP Address ini dahulunya cuma ada 3 kategori pengelompokan sesuai dengan pemisah titik di alamat IP Address seperti format diatas.

  • class A , perusahaan/organisasi dikasih alokasi alamat IP Address AAA.XXX.XXX.XXX misalnya 18.xxx.xxx.xxx.

  • class B , perusahaan/organisasi dikasih alokasi alamat IP Address AAA.BBB.XXX.XXX misalnya 128.123.xxx.xxx

  • class C , perusahaan/organisasi dikasih alokasi alamat IP Address AAA.BBB.CCC.XXX misalnya 193.168.2.xxx


XXX diatas artinya nomornya dialokasikan dari 1 - 255

Pengelompokan diatas dinamakan Classfull Network Allocation



Akibatnya maka persediaan tiap class itu adalah sbb :

1. Class A

Akan dialokasikan hanya untuk 28 = 256 perusahaan saja, dan tiap perusahaan itu bisa mendaftarkan IP Address publik kira-kira 224=16.777.216 perangkat di tiap perusahaan tersebut.


8 artinya 8 bit pertama dari AAA.BBB.CCC.DDD yang direpresentasikan di angka AAA.
24 artinya 24 bit sisanya, direpresentasikan di angka BBB.CCC.DDD


2. Class B

Akan dialokasikan hanya untuk 216 = 65.536 perusahaan saja, dan tiap perusahaan itu bisa mendaftarkan IP Address publik kira-kira 216=65.536 perangkat di tiap perusahaan tersebut.


16 artinya 16 bit pertama dari AAA.BBB.CCC.DDD yang direpresentasikan di angka AAA.BBB.
16 artinya 16 bit sisanya, direpresentasikan di angka CCC.DDD


3. Class C

Akan dialokasikan hanya untuk 224 = 16.777.216 perusahaan saja, dan tiap perusahaan itu bisa mendaftarkan IP Address publik kira-kira 28=256 perangkat di tiap perusahaan tersebut.


24 artinya 24 bit pertama dari AAA.BBB.CCC.DDD yang direpresentasikan di angka AAA.BBB.CCC.
8 artinya 8 bit sisanya, direpresentasikan di angka DDD


Efeknya apa ?

Efeknya dengan pengelompokan dengan hanya 4 class itu saja, alokasinya ternyata bisa efektif , tetapi bisa jadi sangat tidak efektif.

Misalkan :

  • kasus efektif, misalnya sebuah perusahaan atau organisasi A meminta alokasi IP Address class C , dimana mereka mempunyai kemungkinan perangkat yang terkoneksi ke internet kurang dari 256 perangkat. Misalnya mereka mendapat IP range 176.13.13.xxx. Ini adalah hal yang wajar bagi perusahaan tersebut. Alokasi IP Address class C cukup bagi mereka, karena memang maksimal IP Address yang dialokasikan adalah maksimal 256.

  • perusahaan B, meminta alokasi IP Address class B, karena mereka mempunyai kemungkinan perangkat yang terkoneksi ke internet lebih kurang 2.000 perangkat. Kalau pakai class C jelas tidak mungkin, karena cuma tersedia 256 IP Address saja, sehingga mereka perlu memakai class B. Akan tetapi class B sebenarnya terlalu besar, karena alokasi IP Address nya adalah 2562 = 65.536 . Padahal mereka cuma butuh 2.000 saja, sehingga ada IP Address yang terbuang di perusahaan itu 64.536 buah, dan itu sangat tidak efektif.


Lalu solusinya bagaimana ?

Solusinya sebenarnya banyak, misalnya :

  • pakai metoda CIDR ini, dimana pengelompokan class tidak hanya ada 4 tadi.
  • pakai NAT Address Translation, dimana ada alokasi IP Private untuk satu IP Publik.
  • name-based addressing, jadi berdasarkan nama bukan IP semata.
  • pengalokasian kembali untuk perusahaan atau organisasi yang sudah mengambil class IP yang alokasinya besar.

Ok, sekarang kita bahas CIDR saja.

Ide Dasarnya bagaimana ?

Ide dasarnya : dari 32 bit itu yang membentuk IP Address, mesti ditentukan prefix atau jumlah digit yang mau digunakan sebagai network bit, sehingga bisa ditentukan jumlah host bit sisanya sesuai dengan jumlah IP Address yang dibutuhkan.


Bagaimana Notasinya ?

Notasinya sbb :

  • Tetap 4 angka dipisah dengan titik diikuti dengan tanda “/”, lalu diikuti nilai angka antara 0 - 32 yang menggambarkan jumlah network bit.
  • Misal class B 172.16.0.0 , jadi 172.16.0.0/16 , artinya 16 bit pertama nilainya 1, 16 bit kedua nilainya 0.

Coba kita lihat kasus sebelumnya :

  • Perusahaan dengan 2.000 perangkat yang akan terhubung ke Internet.
    Perusahaan ini tidak mungkin dialokasikan IP class C karena cuma punya slot maksimal 256 IP Address, tapi juga terlalu besar dikasih IP Class B yang mempunyai slot 65.536 IP Address.
    Sehingga dapat dapat diminta alokasi CIDR nya misalnya CIDR 192.168.96.0/21 . Ini berarti ada 211 = 2.048 alamat IP yang disediakan.

Artinya apa ?

  • Untuk kasus CIDR 192.168.96.0/21 maka range IP nya adalah 192.168.96.0 - 192.168.103.255 , artinya di oktet ke 3 ada sebanyak (103 - 96) = 8 network , lalu dikali 256 oktet ke 4 untuk masing-masingnya, sehingga total IP yang dialokasikan adalah 8 x 256 = 2.048 alamat IP address.

    Ini artinya perusahaan tersebut tidak mengakuisisi alamat IP Class B semuanya untuk Network 192.168.xxx.xxx, tetapi hanya dari 192.168.96.0 s/d 192.168.103.255 saja.

    Alokasi Network dari 192.168.0.xxx s/d 192.168.95.xxx dan 192.168.104.xxx s/d 192.168.255.xxx bisa dialokasikan untuk perusahaan/organisasi lain.

Cukup dulu penjelasannya, sebagai pengantar, kita lanjutkan ke topik yang lebih seruu..cekidot..