Pendahuluan

Apa saja prediksi Trend IT Software Engineering tahun 2022 ini bisa dilihat di sini

Coba kita lihat satu persatu trend nya tersebut.



1. Work From Home, Agile, Work Life Integration akan menjadi pilihan company culture.


Work From Home

Work From Home menjadi pilihan wajib selama Pandemi Covid 19 terjadi bagi orang IT.

Sifat pekerjaan IT yang bisa bekerja darimana saja asalkan ada koneksi internet menjadi penguat bahwa bekerja dari rumah ternyata memungkinkan dan juga sekaligus menyenangkan.

Menyenangkan ??? cuma sebagian orang saja kaleee..

Ok2, jangan emosi dulu, perihal menyenangkan atau tidak mungkin bisa jadi merupakan sebuah perdebatan tersendiri.

Tetapi memang yang jelas semenjak Pandemi, bekerja dari rumah, jam kerja yang fleksibel, dan juga bekerja sambil mengerjakan pekerjaan rumah lainnya secara selang-seling bisa jadi sudah menjadi kebiasaan baru.

Kehidupan new normal..

Sepertinya ini akan tetap berlanjut di tahun 2022 ini. Apalagi dengan munculnya varian baru Omnicron di awal tahun ini, mengingatkan kembali kepada 2 tahun lalu waktu pertama kali virus Covid 19 muncul.

Situasi yang membuat perusahaan-perusahaan semenjak Pandemi Covid 19 mengubah pola kerja dan budaya kerja dari karyawan-karyawannya.

Selama hampir 2 tahun, perusahaan diuji dengan efektifitas dan produktifitas dari pola kerja Work From Home dan Work Life Integration.

Bagi perusahaan yang pola kerja ini menambah atau minimal membuat produktifitas perusahaan tetap sama dibandingkan bekerja di kantor langsung seperti sebelumnya, maka pola kerja ini akan tetap dipertahankan.

Terutama lagi bagi departemen IT yang notabene aktifitas utamanya memang berada di depan laptop dan komputer sebagai pekerjaan utama.

Tetapi mungkin akan ditemui kasus perusahaan yang malahan dengan WFH dan Work Life Integration ini, membuat produktifitasnya menurun dan tidak cocok dengan profil sebagian besar karyawannya. Tentu saja pola kerja ini akan dihentikan.

Tetapi secara umum, kita akan melihat strategi perusahaan dalam meningkatkan produktifitas, efektifitas, dan juga kenyamanan karyawan dalam bekerja, dikaitkan dengan situasi new Normal yang dihadapi oleh hampir semua perusahaan.

Bagi orang IT, termasuk didalamnya Software Engineering, maka pilihan WFH, Work Life Integration, dan juga metoda Agile, menjadi pilihan logis dan tepat ketika masalah Pandemi dan produktifitas dan efektifitas dipertanyakan.

Agile…

Ini adalah terminologi yang bergaung dengan cepatnya.

Pandemi membuat perusahaan menjadi harus bergerak lincah dan cepat dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi.

Bukan masalah metodanya saja kita harus Agile, akan tetapi mindset tentang perubahan adalah sesuatu yang pasti, menjadi salah satu konsep utama dalam berpikir lincah, gesit, dan adaptif.

Berpikir lincah, gesit, dan adaptif menjadi penyelamat perusahaan agar tetap eksis dan bisa mengatasi persoalan baru yang tiba-tiba saja muncul.

Pandemi mengajarkan pelajaran penting bahwa bukan hanya Agile Project Management saja (Scrum, Kanban, XP, dll) yang penting, tetapi yang penting lainnya adalah Agile Operations yang membuat proses development menjadi lebih efektif, cara komunikasi yang lebih bermanfaat, budaya kerja dan semangat untuk memperbaiki proses yang tidak efektif.

Termasuk ketika Pandemi datang, pola pikir dan budaya lincah, gesit, dan adaptif membuat kita tidak gagap dalam menghadapi perubahan pola customer, peraturan-peraturan baru, dan juga budaya baru yang muncul dari sana.

Melibatkan semua stakeholder dalam membuat solusi bagi permasalahan baru akhirnya bisa menghasilkan solusi yang efektif, membuat komunikasi yang jelas, rasa memiliki dan tanggung jawab bersama yang kuat. Dan itu dimulai dengan manajemen, mindset, dan operation yang lincah, gesit, dan adaptif.