Menjadi Scrum Master itu mudah, tidak sesulit menjadi Project Manager,

Tinggal tanya apa permasalahan tim, lalu fasilitasi. Tinggal ikut Agile/Scrum training , lalu coba fasilitasi Scrum ceremonies, seperti sprint planning, daily scrum, sprint retro, dan sprint review

– Scrum Master bala bala

Di era sekarang, banyak sekali Project Manager yang ingin mengubah profesi menjadi Scrum Master.

Entah karena terpaksa akibat trending pekerjaan, atau terpaksa karena perusahaannya yang juga terpaksa menjadi perusahaan yang lebih Agile.

Tidak masalah sebenarnya kalau memang mau berubah profesi ke karir yang dibutuhkan atau lagi trending. Hampir semua orang melakukannya. Hal itu adalah hal yang wajar.

Tapi seringkali, perubahan karir Project Manager menjadi Scrum Master, tidak disertai dengan perubahan pola pikir/mindset.

Banyak pola pikir Project Manager yang sangat berbeda dengan pola pikir Scrum Master.

Ah, masak sih ? itu kan cuma perbedaan nama jabatan saja kan ?

Hmm, kalau masih seperti itu maka sepertinya Anda masih menikmati bayang-bayang profesi Project Manager sebelumnya.


Coba pikir lagi


Scrum Master adalah Servant Leader

  • Project Manager berfokus pada diri Anda. Yes, its about you. Anda sebagai boss, leader, dan penentu keputusan. Anda adalah pemegang kunci proyek. Anda adalah Yang Dipertuan Agung Proyek XXXYYYZZZZ. Walaupun diatas Anda mungkin ada juga Yang Dipertuan Agung Client Proyek XXXYYYYZZZZ dan Yang Dipertuan Agung Project Head. Segala sesuatu tentang proyek Anda , maka Anda harus orang pertama yang mengetahuinya dan memutuskannya.

  • Scrum Master adalah Servant Leader. Its about team. Tentang tim Anda yang Anda layani. Anda harus melepaskan posisi hirarki yang terdapat di posisi Project Manager, karena Scrum Master bukanlah posisi manajemen. Tetap mengaitkannya dengan posisi manajemen akan membuat Anda bingung sendiri.

Servant Leader adalah orang yang menempatkan kepentingan tim dan anggota tim sebagai prioritas utama. Tugas anda adalah untuk mendelop People agar bisa Perform dengan maksimal.

Servant Leader ini juga merupakan implementasi dari yang dituju oleh konsep Agile Manifesto :

“Build projects around motivated individuals. Give them the environment and support they need, and trust them to get the job done”

“Business people & developers must work together daily throughout the project”


Scrum Master adalah tentang Empowering People

  • Project Manager adalah tentang Time, Scope, Cost, Resources. Sebagai Project Manager, maka Anda akan mengurusi biaya, scope, waktu, dan juga sumberdaya manusia dari sebuah proyek. Anda akan mengurusi meeting dengan client, mereview budget, melakukan tracking progress untuk proyek, dll.

Anda akan ditugasi tanggung jawab yang cukup besar yang juga membutuhkan komunikasi yang baik dengan client ataupun dengan development team.

  • Scrum Master berfokus kepada Orang, empowering people, walaupun juga mungkin akan mengurusi scope, timeline, ataupun kualitas sprint. Tapi tujuan utamanya memang untuk empowering people agar tim bisa self organized dan memaksimalkan potensi masing-masing anggota tim. Termasuk di dalamnya menyingkirkan/menyelesaikan hambatan-hambatan yang bisa mengganggu kinerja tim. Dalam hal ini, tanggung jawab Scrum Master mungkin lebih kecil dibandingkan dengan tanggung jawab Project Manager.

Scrum Master adalah tentang Coaching, Inspiring, Influencing.

  • Project Manager adalah tentang Perintah, Reward, Punishment, dan juga Otokrasi. Sebagai Project Manager, maka Anda akan terbiasa untuk menjanjikan sesuatu dengan target proyek yang tercapai. Terkadang membuat kompetisi di dalam tim dan antar individu menjadi salah satu alat mencapai target tersebut. Reward dan Punishment menjadi kata kunci untuk melakukan hal itu. Project Manager terkadang menetapkan peraturan yang ditentukannya sendiri (Otokrasi), entah tim nya setuju atau tidak. Pengembangan kemampuan potensial dari anggota tim, itu adalah urusan pribadi masing-masing orang, dan tidak layak masuk ke dalam prioritas, karena tidak masuk dalam scope, biaya, dan tujuan proyek. Yang penting tugas sudah didelegasikan, tinggal menunggu progress dan cek tiap-tiap orang yang didelegasikan.

  • Scrum Master berfokus kepada coaching , inspiring dan influencing people. Jadi Anda harus terbiasa untuk approach orang dengan cara yang humanis dan pendekatan personal dan sosial. Yang Anda angkat adalah keinginan terdalam dari orang untuk melakukan sesuatu, dibandingkan dengan keinginan karena motivasi materi, jabatan, atau target sementara. Kekuatan Scrum Master bukan dari struktur hirarki, akan tetapi kemampuan mempengaruhi dan menginspirasi untuk menyelesaikan permasalahan dengan pola pikir bersama secara tim secara efektif dan efisien. Anda bukanlah orang yang kerjaannya hanya menyuruh-nyuruh saja, tetapi mesti melakukan dengan contoh. Keputusan Anda tidaklah akan berarti kalau anggota tim development tidak menyetujuinya.


Scrum Master adalah tentang kejujuran dan safe to failure

  • Project Manager adalah tentang Menyenangkan management, tidak boleh gagal, dan yang penting selesai. Sebagai Project Manager, maka Anda akan terlatih untuk melakukan apa saja agar waktu, biaya, dan scope untuk sebuah proyek terpenuhi. Tentu saja agar management diatas Anda senang. Tidak peduli apakah sesuai atau tidak dengan kapasitas atau kemampuan tim yang ada. Kalau perlu tim developmen dikorbankan agar target tercapai. Atau kalau diperlukan, akan melakukan manipulasi terhadap orang-orang tertentu dan tim sendiri. Kalau terjadi kesulitan dalam development, cukup tambah resource, selesai. Kalau ditanya oleh management mengenai masalah, bilang saja tidak ada, karena ini menyangkut reputasi Anda sebagai Project Manager. Dan sebagai Project Manager , Anda tentunya harus paham Politik antara tim dan manajement.

  • Scrum Master berfokus kepada jujur kepada diri sendiri, tim, dan management. Posisinya bukan sebagai seorang yang disuruh-suruh oleh atasannya. Scrum Master adalah orang yang sifatnya adalah genuine, bukan dibuat-buat. Scrum Master diharapkan bisa mempengaruhi dan menginspirasi management untuk punya sisi humanis dan fleksibilitas. Oleh karenanya Scrum Master juga berfungsi sebagai agen perubahan, yang jujur menginformasikan management mengenai masalah dan kasus bersama yang dihadapi dalam development. Scrum Master berarti juga siap menerima kasus kegagalan oleh timnya dan segera bangkit dan belajar dari kegagalan tersebut. Scrum Master tumbuh dan bekerja bersama timnya, bukan meninggalkan tim nya ketika kegagalan dan permasalahan terjadi. Apalagi sampai menyalahkan timnya demi menyelamatkan reputasi dirinya terhadap management.

Kesimpulan

Sepertinya posisi Project Manager lebih mengandung banyak prestise dibandingkan Scrum Master ya ?

Walaupun scope tugas Scrum Master sepertinya lebih kecil dibandingkan Project Manager, sepertinya beban mental dan sosial sebagai Scrum Master lebih sulit.

Didalamnya terdapat atribut-atribut orisinal dari sisi humanis manusia, yang akan susah dipahami kalau sudah terlalu lama berkecimpung di dunia Project Manager. Bagi seorang Project Manager tulen, sepertinya Scrum Master adalah cuma anak bawang dan tidak masuk akal bagi mereka.

Yaaa, tapi gimana lagi. Kebanyakan perusahaan sudah berubah ke arah Agile development. Sehingga Project Manager mau tak mau harus mengikuti zaman yang berubah ini.

Jadi jangan heran, bahwa akan banyak kita temui Project Manager berbulu Scrum Master.


Jadi apakah masih mau menjadi Scrum Master ?

Atau menjadi Scrum Master bermental Project Manager.

Yang kemungkinan besar akan diketawain sama orang karena tidak mengerti konsep Scrum Master.

Semua terserah Anda yang memilih pilihan ini.

Project Manager dan Scrum Master dua-duanya adalah profesi mulia dan cocok untuk masing-masing perusahaan yang sesuai.