Teknik Podomoro ini tentang apa ?

Teknik Podomoro ini adalah salah satu teknik manajemen waktu. Bisa diterapkan untuk kasus pekerjaan, kehidupan sehari-hari, pertemuan atau rapat, dan lain sebagainya.

Sejarahnya ?

Teknik Podomoro ini diusulkan oleh Francesco Cirillo, pada akhir tahun 1980-an, ketika dia masih seorang mahasiswa. Francesco Cirillo mencoba untuk menemukan cara yang efektif untuk bisa melakukan banyak hal dengan manajemen waktu yang tepat.

Halaman website Francesco Cirillo nya dapat dilihat di sini

Francesco Cirillo sendiri menuliskan tekniknya di sebuah buku sebanyak 130 halaman, pada tahun 2006, dan semenjak itu teknik ini menjadi terkenal dan diadopsi oleh banyak orang, tim dan perusahaan dalam mengelola waktu mereka.

Podomoro sendiri artinya dalam bahasa Italia adalah Tomat dalam bahasa Indonesia.

Iya tomat, sayuran yang kita kenal itu !!

Tomat/Podomoro ini digambarkan oleh Francesco Cirillo sebagai penghitung waktu untuk membatasi rentang waktu pekerjaan kita.

Bagaimana metoda Teknik Podomoro itu ?

Konsepnya adalah :

  • Bekerja fokus dalam jangka waktu 25 menit, tanpa gangguan, yang disebut 1 podomoro/ 1 tomat.
  • Setelah 25 menit selesai, luangkan waktu 5 menit untuk istirahat.
  • Ulangi lagi untuk pekerjaan selanjutnya
  • Setiap 4 kali ulangan/podomoro, luangkan waktu 20-30 menit untuk istirahat.

Apa proses-proses yang mesti dilakukan dalam implementasi nya ?

Francesco Cirillo mendefinisikan 6 proses utama dalam melaksanakan teknik ini :


1. Pilih tugas yang akan dilaksanakan

Tugas yang dilaksanakan itu bisa bervariasi. Besar, kecil, atau menengah. Tetapi yang penting adalah sebuah tugas yang bisa dikategorisasikan sebagai tugas yang fokus.


2. Pasang timer / penghitung waktu selama 25 menit

Sebenarnya bukan hanya menngatur timer menjadi 25 menit saja, akan tetapi menanamkan di dalam hati dan pikiran bahwa saya akan fokus untuk mengerjakan tugas ini selama 25 menit.


3. Bekerja fokus selama 25 menit.

Kerjakan dengan fokus selama 25 menit. Singkirkan gangguan dari handphone, lihat sosial media, nonton, dll.

Jika ternyata didalam pekerjaan tersebut, didapati bahwa ada pekerjaan tambahan, catat pekerjaan tersebut di sebuah kertas, untuk dijadikan tugas nantinya di rentang waktu podomoro yang lain.


4. Centang pekerjaan telah selesai ketika timer/penghitung waktunya sudah berbunyi.

Centang kalau pekerjaanmu telah selesai di sebuah kertas catatan atau di aplikasi yang membantu dalam teknik ini.


5. Istirahat pendek , bisa sekitar 3-5 menit.

Setelah bekerja fokus selama 25 menit, maka otak kita butuh istirahat pendek.

Menghirup nafas dalam, meditasi, sholat sunnah, baca qur’an, ambil minum, jalan sebentar, atau mainan kucing, dsb yang tidak berhubungan dengan pekerjaan akan membuat rileks otak kita.

Istirahat pendek seperti ini akan membuat otak kita bisa bekerja efektif lagi setelahnya.

Tapi ingat ya, bukan istirahat panjang, bisa 3-5 menit saja, untuk merileks kan otak kita.


6. Tiap 4 kali melakukan podomoro, istirahat lah lebih panjang.

Setelah melakukan 4 kali ulangan teknik podomoro, atau boleh dibilang selama 2 jam, maka ambillah istirahat panjang selama 20-30 menit.

Pekerjaan yang fokus dan terus menerus menuntut suplai oksigen dan tenaga yang terus menerus. Bukan hanya otak kita saja yang capek, akan tetapi jantung, saraf, dan sel-sel tubuh kita cukup bekerja keras.

Istirahat selama 20-30 menit setelah 2 jam melakukan pekerjaan terus menerus sangat membantu kita untuk kembali fokus dan menyegarkan otak kita.

Bagaimana implementasinya dalam kehidupan kita sekarang ?

Teknik Podomoro menjadi lebih terkenal pada kehidupan kita sekarang.

Terutama terkait dengan pekerjaan. Apalagi ketika kita bekerja Work From Home (WFH).

Work From Home (WFH) bukan berarti kita akan santai dan leha-leha saja, malahan pekerjaan seperti datang tidak kenal waktu.

Orang sudah terbiasa untuk menanyakan pekerjaan dengan ketidakhadiran fisik yang diajak bicara. Akibatnya semua orang dianggap terkoneksi sepanjang waktu.

Sementara itu WFH ini juga memberikan kebebasan kepada kita untuk terganggu dengan kegiatan lain yang dengan mudah kita lakukan di rumah, seperti menonton, melihat sosial media, bergosip, melihat berita, dll.

Kebebasan dalam berinteraksi dalam pekerjaan disatu sisi dan fleksibilitas dalam melakukan hal-hal lain di lain sisi, menjadi pisau bermata dua.

Kita akibatnya bisa jadi merasa terkekang oleh interaksi yang saling terhubung untuk pekerjaan, sementara dilain sisi kita merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang lain yang tidak terkait pekerjaan.

Dengan situasi seperti ini, maka teknik manajemen waktu sangat diperlukan, karena dengan manajemen waktu, kita dapat memaksa diri kita untuk fokus kepada tugas/kerjaan/tujuan kita dengan meminimalisir gangguan ketika bekerja, akan tetapi tetap tidak bosan dan bersemangat, dan tetap bisa melakukan kegiatan yang merileksasikan otak kita.

Teknik podomoro ini pantas untuk dicoba, karena menawarkan kombinasi yang tepat dan pas untuk mengakomodasi kasus fokus dalam pekerjaan selama dalam WFH ini.

Tentunya sebagai anak milenial, kita tidak perlu memakai catatan kertas dalam memonitor pekerjaan kita dengan teknik ini. Banyak aplikasi baik di Adroid maupun iOS yang menyediakan dan mengadopsi teknik ini, misalnya Forest, Focus Keeper, Podomoro Time Lite, dll.

Kesimpulan

Teknik Podomoro ini mungkin sebagian kita sudah mempraktekkannya secara tidak sadar.

Bisa jadi bukan 25 menit, tetapi mungkin 1 jam, istirahat 5 menit, dsb.

Intinya sih sama, bekerja fokus selama rentang waktu tertentu, kemudian istirahat sebentar, lalu lanjut lagi.

Sebuah metoda yang natural yang tidak dibuat metodanya pun, tiap orang mungkin punya metoda yang mirip.

Tetapi metoda yang kita punyai sendiri belum tentu cocok bagi orang lain.

Teknik Podomoro ini disebarluaskan dan sepertinya cocok bagi kebanyakan orang dalam mengatur waktu pekerjaan mereka.

Jadi pantas dicoba !!.