Kasus

Pernah mengalami kasus kita underestimate terhadap pekerjaan baru kita, lalu menganggap akan mudah dilakukan, akan tetapi kenyataannya tidak semudah yang kita bayangkan ?

Atau

Pernah merasa sangat percaya diri ketika memulai belajar sesuatu ilmu yang baru itu mudah ? . Akan tetapi ternyata pada kenyataannya jauh lebih sulit dari yang kita bayangkan ?

Dua kasus diatas merupakan salah dua contoh dari Dunning-Kruger Effect.

Pendahuluan

Kemampuan dan pengetahuan seseorang itu dilalui dengan proses kognitif.

Proses kognitif artinya proses mental dalam mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa terhadap sesuatu hal.

Proses ini adalah proses yang natural bagi manusia. Dan untuk mempermudah terminologinya, maka ilmu psikologi menamakannya sebagai proses kognitif.

Sumber : Kognisi

Apa kegunaan dari proses kognitif ini ?

Kegunaan proses kognitif ini agar manusia bisa bertumbuh keyakinan, pikiran dan pemahamannya secara natural. Misalnya untuk :

  • Belajar sesuatu yang baru.
  • Membentuk ingatan dan imajinasi.
  • Membuat keputusan

Kemampuan atau kapasitas kognitif ini biasa dinamakan intelegensia atau kecerdasan.

Akan tetapi proses kognitif tidak hanya mengandalkan intelegensia, akan tetapi juga ada proses mengingat, memahami, berbahasa, dll.

Apa efek dari proses kognitif ini ?

Keyakinan, pemikiran, dan pemahaman hasil dari proses kognitif ini akan membentuk sifat dan perilaku seseorang.

  • Cara memandang dunia/sesuatu.
  • Membuat pemahaman/citra tertentu terhadap sesuatu.
  • Berimajinasi atau menampilkan sesuatu yang hilang atau belum ada.
  • Bertindak terhadap sesuatu atau dengan orang lain.

Sumber : Cognitive

Lalu apa hubungannnya dengan Dunning-Kruger Effect ?

Okay, kita masuk ke diskusi inti.

Dunning-Kruger Effect adalah salah satu cara pandang yang bias terhadap kemampuan diri sendiri yang diduga sebagai efek hasil dari kemampuan kognitif yang rendah atau kurang lengkap.

Contohnya :

  • Kita sering menemukan orang yang baru tahu sesuatu, lalu merasa dia tahu banyak tentang hal itu, dan sudah merasa hebat.
  • Kita melihat banyak orang di televisi memberikan informasi/ berdebat dan merasa paling benar, padahal dia tidak mempunyai kompetensi di bidang itu.
  • Kita melihat orang yang kurang mempunyai pengetahuan lebih percaya diri dibanding yang ahli dibidangnya.
  • Seringkali dalam melakukan estimasi pekerjaan, kita merasa bisa melakukannya dengan cepat dan mudah, tapi ternyata tidak.
  • Seringkali kita merasa bahwa performa kita sebetulnya lebih baik dari penilaian tahunan yang dilakukan oleh perusahaan/management.

Darimana asal teori Dunning-Kruger Effect ini ?

Konsep ini didasarkan dari paper tahun 1999 oleh 2 orang psikologis dari Universitas Cornell, Ithaca, New York, AS bernama David Dunning dan Justin Kruger.

Judul papernya adalah “Unskilled and unaware of it: How difficulties in recognizing one’s own incompetence lead to inflated self-assessments."

Apa yang mereka lakukan ?

  • mereka mau mengetahui secara lebih dalam mengenai tingkat kompetensi seseorang dikaitkan dengan persepsi tentang kompetensi diri.
  • mereka melakukan testing kepada sekolompok orang terkait logika, bahasa, dan sense of humor.
  • hasilnya mereka menemukan bahwa orang yang berada di kelompok terbawah, menganggap kemampuan diri mereka jauh diatas kemampuan aslinya.
  • istilahnya banyak orang yang tidak kompeten tidak mengetahui kalau mereka sebenarnya tidak kompeten.

Ini hasil testnya :

alt text

gambar diambil dari sini

  • garis yang samar-samar menunjukkan hasil test kompetensi mereka.
  • garis yang jelas menunjukkan persepsi orang tersebut terhadap kompetensi mereka.

Dari diagram diatas, terlihat bahwa :

  • terdapat perbedaan yang jauh antara hasil test dengan persepsi orang yang hasil testnya berada di bagian bawah. Hasil testnya sebenarnya jauh dibawah persepsi mereka terhadap kemampuan nya.
  • orang yang hasil testnya dibawah, merasa mereka pintar dan mempunyai kompetensi diatas hasil aslinya.
  • orang yang hasil testnya menengah dan diatas, mampu menilai kompetensi mereka secara cukup tepat, bahkan ada yang menganggap diri mereka tidak sebagus hasil test aslinya.

Problem ini dinamakan “metacognition”, yaitu problem sejauh mana kemampuan seseorang mengenali kompetensi dirinya sendiri.

Dari paper nya Dunning dan Kruger ini, dapat disimpulkan bahwa :

Orang yang rendah tingkat kompetensi (skill, pengetahuan, dll) nya, akan susah mengenali dengan tepat kemampuannya di bidang tersebut, dan cenderung untuk menganggap kemampuan dirinya lebih tinggi dibandingkan kenyataannya.

Apakah ini berlaku umum ?

Iya, mestinya ini adalah umum, kecuali mungkin untuk kasus orang yang memang tidak punya kompetensi sama sekali.

Kalau kata Alexander Pope :

A little knowledge is dangerous

Kecenderungan orang yang mempunyai kemampuan, pengetahuan, atau skill yang masih sedikit adalah mengganggap dirinya sudah kompeten di bidang tersebut, padahal kenyatannya tidak.

Walaupun secara bertahap, seiring dengan bertambahnya kemampuan, pengetahuan, dan skill nya, maka tingkat kompetensi mereka juga bertambah.

Dan juga persepsi mengenai kompetensi mereka juga akan semakin tepat dengan kenyataannya.

Kenapa bisa terjadi perbedaan persepsi dan kenyataan seperti itu ?

Hal tersebut bisa karena banyak hal, diantaranya :

  1. Kurangnya kemampuan “metacognition”, yaitu kemampuan mengenali kompetensi dirinya sendiri tadi, dan itu terkait kekurang tahuan seseorang di bidang tersebut.
  2. Kecenderungan dari sekelompok orang adalah untuk mengambil persepsi secara rata-rata, sama dengan orang lain.
  3. Ketidaktahuan atau ketidakmampuan terkadang memicu sikap positif, karena tidak mengetahui detil permasalahan atau hal yang bersifat negatif.
  4. Tingkat kepercayaan diri terlalu tinggi, dan malu untuk mengakui ketidak mampuan.

Bagaimana kita tidak terjebak di Dunning-Kruger Effect ini ?

Dunning-Kruger Effect ini terjadi karena kompetensi, ilmu, pengetahuan, dan skill kita tidak cukup banyak dan lengkap. Oleh karenanya, solusinya adalah terus tetap belajar, berkembang, dan mengasah kemampuan diri sendiri agar bisa mengenali kemampuan nyata dari diri kita sendiri.

Cara lainnya adalah dengan meminta pendapat jujur dari orang lain mengenai kompetensi kita. Di dalam tim atau komunitas bisa dilakukan dengan peer review, penilaian kompetensi, dll.

Kesalahan persepsi terhadap Dunning-Kruger Effect ..

Banyak kesalahan persepsi orang terhadap papernya Dunning dan Kruger ini. Ini akan dibahas di artikel selanjutnya… cekidooot gaaan.