Rasa bukanlah masalah Selera, tapi Rasa adalah masalah Hati.

  • the meong’s

Pendahuluan

Ada 2 hal yang biasanya kita anggap sama :

  • Simpati
  • Empati

Contohnya :

  • Mereka bersimpati dengan meninggalnya orangtua teman kantor mereka.
  • Kita bersimpati dengan perjuangannya yang tidak kenal lelah dalam membela hak-hak orang miskin.
  • Mereka berempati dengan kejadian gempa bumi yang melanda rumah temannya.

Samaa… kaan..

Intinya peduli, kasihan, iba, merasa sedih, dan lain sebagainya.

Tunggu..tunggu..

Sepertinya tidak sesederhana itu …


Simpati


Simpati merupakan perasaan peduli dan sedih, iba ketika melihat mendengar musibah seseorang/orang lain.

Simpati merupakan cara seseorang untuk menyatakan keterhubungannya dengan pihak lain, walaupun dia tidak terhubung langsung dengan orang yang terkena musibah/kejadian.

Simpati mengisyaratkan bahwa seseorang itu peduli secara selintas dan pada saat itu terhadap apa yang dialami, diderita, atau dilakukan oleh orang lain.

Akan tetapi Simpati tidak sampai melibatkan emosi yang sama dengan yang dialami oleh orang yang dikenai musibah/kejadian.

Simpati lebih kepada rasa iba, menunjukkan rasa peduli, memberi ucapan dan perhatian terhadap kasus tersebut.

Simpati juga biasanya berujung kepada ucapan :

Semoga…

Paling tidak dia tidak mengalami hal yang lebih buruk seperti…

Kasihan yaa kejadian dia itu..

Setelah itu , tidak ada lagi koneksi yang terjadi antara orang mengucapkan kata tersebut dengan orang/pihak lain yang terkena musibah/kejadian.

Boleh dibilang, Simpati merupakan cara formal seseorang dalam menyikapi keadaan seseorang/orang lain yang ditimpa musibah/kejadian.


Empati


Di lain sisi, Empati merupakan Simpati pada level yang lebih dalam lagi.

Empati dalam hal ini berpusat pada Koneksi, atau rasa keterhubungan emosi dengan orang yang ditimpa musibah/kejadian.

Empati adalah merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Tidak hanya ucapan belasungkawa, rasa iba, dan mendoakan saja.

Akan tetapi ada rasa yang lebih dalam daripada itu.


Kalau kita pernah dengar nasehat seperti ini

Coba tempatkan dirimu dalam posisi orang itu

Maka itulah termasuk Empati

Tetapi tentunya tidak saja hanya itu, Empati juga mensyaratkan :

  • Menggali perspektif dari sisi orang lain yang terkena musibah/kejadian.
  • Tidak melakukan penilaian buruk/baik dahulu dari kejadian mereka tersebut. Tidak judgemental.
  • Memahami kegalauan, kebingungan, kesedihan, dan hal yang lain terkait orang yang ditimpa musibah dan kejadian tersebut, dan mengkomunikasikannya.
  • Melakukan tindakan agar kegaulauan, kebingungan, kesedihan itu bisa hilang/berkurang dan semuanya menjadi lebih baik.

Karena dasarnya Empati adalah Koneksi Perasaan, maka harus ada tindakan yang tetap menjaga Koneksi itu, seperti :

  • Memberikan sugesti mental kepada orang tersebut bahwa kita paham dengan musibah/permasalahannya.
  • Memberikan bantuan moral dan fisik kepada orang tersebut agar musibah/permasalahannya bisa berkurang atau hilang.
  • Mengambil perspektif dari sisi orang yang kena musibah/permasalahan ketika berkomunikasi.

Oleh karenanya Empati merupakan sesuatu yang tidak mudah.

Terkadang kita harus mengalami kesusahan yang sama agar bisa ber - Empati dengan masalah orang lain.

Karena Rasa bukanlah masalah Selera, tapi Rasa adalah masalah Hati.