Pendahuluan

Baiklah, ternyata ada beberapa hal yang tidak tepat kita temui dengan iklan lowongan kerja untuk Software Engineer / IT Developer

Bagi yang mau tahu contoh deskripsi lowongan pekerjaaan yang tidak tepat, bisa baca di sini

Lalu bagaimana sebaiknya sebuah lowongan kerja untuk Software Engineer tersebut dibuat ?

Yang penting, iklan lowongan yang jelas, fokus, dan informatif akan memudahkan baik perusahaan dan kandidat dalam berinteraksi dan menentukan kecocokan antara kedua belah pihak.


Apa yang perlu dilakukan sebelum membuat lowongan pekerjaan ?

Kita coba tarik kasus sebelum mengiklankan lowongan.

Kalau kita lihat ada perbedaan yang cukup banyak antara perusahaan technology-driven dibandingkan perusahaan technology-driven.

Coba kita lihat..



1. Kasus kalau perusahaanya adalah non-technology driven


Umumnya perusahaan-perusahaan non-technology driven ini memiliki kasus berikut :

  • perusahaan lama dan tradisional, mau melakukan digitalisasi produk dan business nya, akan tetapi tidak melakukan riset teknologi dan perencanaan yang matang.
  • perusahaan startup yang punya ide menggunakan teknologi, tetapi founder nya tidak menguasai teknologi dan tidak berkonsultasi mengenai fokus teknologi yang dibutuhkan bagi perusahaannya, sehingga tidak fokus.
  • perusahaan lama dan tradisional, yang ikut-ikutan saja dalam trend teknologi.

Untuk kasus-kasus diatas, maka yang diperlukan bagi mereka adalah fokus dan rencana yang matang dalam implementasi IT di perusahaan mereka.

Dengan fokus dan perencanaan yang matang tentang blueprint IT selanjutnya, maka akan lebih mudah dan efisien bagi perusahaan dalam menentukan aksi selanjutnya, termasuk didalamnya dalam merekrut karyawan Software Engineer / IT Developer.

Dengan fokus ini pula, maka HRD dan juga Management bisa lebih efektif dalam mendapatkan kriteria kandidat yang diinginkan.


2. Kasus kalau perusahaanya adalah technology driven


Perusahaan-perusahaan technology-driven sebenarnya sudah mempunyai pemahaman lengkap mengenai fokus mereka, rencana beberapa tahun kedepan dan kebutuhan kandidat yang mereka inginkan.

Akan tetapi bisa saja ternyata blueprint mereka ini tidak dikomunikasikan secara lengkap kepada HRD, atau memberikan deskripsi yang terkesan umum dan terkesan mencari kandidat yang Superman juga tanpa melihat kebutuhan nyata dari tim IT nya sendiri.

Hal ini bisa jadi karena komunikasi antara HRD, Management level atas, dan juga Tim IT lainnya kurang bagus.

Entah karena kesibukan, target, ataupun tipikal perusahaan teknology-driven yang belum matang.

Hal ini bisa jadi karena leadership yang kurang cakap, dan koordinasi yang belum mantab.

Untuk kedua kasus diatas, kuncinya memang di komunikasi antara HRD dan departemen IT atau tim yang terlibat.

HRD harus bisa men-challenge departemen IT atau tim IT untuk mendefinisikan kategori dan spesifikasi yang jelas terhadap kebutuhan kandidat yang diinginkan.

Dari situ kemudian bisa dibuat iklan lowongan kerja yang sesuai dengan psikologi kandidat yang diharapkan.

Mengharapkan High Grade Jomblo Fresh Graduate, tentu saja akan berbeda iklan lowongan kerjanya dibandingkan dengan mengharapkan Senior Software Engineer yang berpengalaman, karena masing-masing mempunyai keinginan, usia, dan pengalaman yang berbeda.

Oleh karenanya deskripsi lowongan kerja pun harus bisa mengikuti zaman dan kemungkinan karakter kandidat yang diinginkan.

Ada pendapat lain ? silahkan tinggalkan komentar dibawah ini..