For teams to be effective, the people in the team must be able to work together to contribute collectively to team outcomes

Team Development

Terjemahan bebas

Sebuah tim disebut efektif bila anggota tim bisa bekerja dan berpartisipasi secara kolektif untuk mencapai tujuan/hasil dari tim.

Apa implikasinya ?

Implikasinya adalah anggota tim haruslah bekerja bersama. Bukan individu yang duduk bersama, kemudian masing-masing mempunyai pekerjaan sendiri-sendiri yang kemudian diselesaikan sendiri-sendiri.

Tim bukanlah kumpulan individu saja.

Tim merupakan sebuah entitas. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah mobil, yang dilihat dari merek, model dan warnanya yang kelihatan dari luar. Sementara di dalamnya terdapat banyak interaksi, komponen, dan proses yang membuat mobil tersebut bisa bekerja.

Apa saja kasus di dalam tim ?

Apa yang kita lihat dari luar adalah cerminan sebuah Tim.

Sementara individu, interaksi, dan proses di dalam tim adalah yang membuat tim tersebut bekerja dan berkembang.

Ada kasus dimana sebuah tim kelihatan dari luarnya bagus, tetapi didalamnya ternyata terdapat banyak konflik, pertentangan, dan dominasi.

Atau kasus dimana sebuah tim bagus, ternyata di dalamnya tenang-tenang saja, tidak banyak konflik, mungkin karena tingginya dominasi seseorang atau sekelompok orang di dalam tim, atau masing-masing individu memendam perasaan (cieee..cieee..) terhadap hal yang tidak mereka sukai.

Atau bisa jadi tim kelihatan tidak bagus dari luar, karena di dalamnya tidak ada nya koordinasi antara anggota tim, masing-masing individu tidak mau mengalah, mau menunjukkan dominasi dan keunggulan masing-masing.

Banyak kasus di dalam tim yang terjadi. Hal ini karena perbedaan sifat dan karakter dari masing-masing anggota tim dan bagaimana tim tersebut berproses dalam interaksi dan pekerjaan selama ini.

Apa yang terjadi di dalam tim disebut sebagai tahap pembelajaran tim. Tim adalah struktur kumpulan individu yang bergerak dinamis. Akibatnya tim juga bersifat dinamis. Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengamati bagaimana atau apa yang terjadi terkait dengan perkembangan tim.

Bruce Wayne Tuckman, seorang peneliti psikologi dari Amerika mengidentifikasikan tahapan-tahapan perkembangan sebuah tim dan kemudian mencetuskan sebuah teori terkait dengan hal itu. Teorinya ini dikenal dengan “Tuckman’s stages of group development”. Teori ini dipublikasikan pada tahun 1965. Kemudian disempurnakan lagi di tahun 1977 , dengan menambahkan tahapan yang kelima yaitu “Adjourning” sebagai tahapan perkembangan tim.

Apa teorinya itu ?

Bruce Wayne Tuckman menyatakan bahwa ada 4 tahap perkembangan tim, yaitu :

  1. Forming
  2. Storming
  3. Norming
  4. Performing

Pada tahun 1977, dia menambahkan satu tahapan lagi setelah Performing, yaitu :

  1. Adjouring.

Apa tahapan detil dari teori ini ?



1. Forming

Ini adalah tahapan awal sebuah tim terbentuk. Tahapan dimana tim masih meraba-raba bentuk dan komunikasi antara anggota tim.


2. Storming

Ini adalah tahapan kedua dari sebuah tim. Tahapan badai di dalam tim. Tahapan ini adalah tahapan yang paling sulit dan kritis bagi sebuah tim agar dapat bertahan.


3. Norming

Ini adalah tahapan cooling down dari sebuah tim. Setelah melewati tahapan storming maka tim akan mempunyai norma-norma di dalam tim yang disepakati.


4. Performing

Ini adalah tahapan lebih lanjut dari tahapan norming dari sebuah tim. Norma-norma di dalam tim sudah berjalan dengan baik sehingga tim bisa fokus untuk tujuan bersama dan akan bisa mencapai performa maksimal.


5. Adjouring

Ini adalah tahapan dimana tim berhasil mencapai tujuan dari tim. Sehingga perlu dilakukan assessment kembali dan bisa jadi terjadi pergantian posisi, perpindahan anggota tim ke tim yang lain. Bisa jadi ini adalah akhir dari sebuah tim yang sukses, dan akan kembali membuat tim yang baru sesuai dengan role yang dibutuhkan.

Detail dari tiap tahapan akan dibahas di artikel selanjutnya.