Pendahuluan

Komunikasi adalah jargon utama dalam sebuah tim.

Komunikasi…komunikasi…komunikasi…

Ini mirip dengan jargon sales property / rumah. 🎪

Lokasi…lokasi…lokasi..


Kenapa komunikasi ini penting ?


Secara natural, sebuah tim adalah gabungan dari individu-individu yang bekerjasama.

Bukan cuma sekumpulan individu yang bekerja dan duduk di tempat yang sama untuk mengerjakan pekerjaan yang berbeda.

Ada porsi percakapan, persepsi, diskusi, emosi, dan juga interaksi diantara mereka.

Inilah yang disebut sebagai komunikasi.

Cara percakapan, persepsi, dan emosi dari tiap-tiap orang berbeda. Akibatnya ketika terjadi interaksi dan diskusi diantara mereka, maka perbedaan diantara mereka bisa jadi memicu terjadinya konflik, miskomunikasi, dan juga ketidak harmonisan di antara anggota tim.

Atau bisa jadi persepsi dan emosi dari hampir semua anggota tim mirip atau hampir sama. Akan tetapi hal itu tidak menjamin bahwa komunikasi diantara anggota tim berjalan lancar.

Bisa jadi pesan yang disampaikan oleh anggota tim diterima berbeda oleh anggota tim yang lain, karena masing-masing mempunyai emosi yang tidak stabil atau cara melihat persepsi yang berbeda.

Cara percakapan, persepsi, dan emosi dari tiap anggota tim bisa dianggap sebagai budaya tiap-tiap anggota tim. Bisa dipengaruhi oleh etnisitas, didikan keluarga, lingkungan sosial, ataupun lingkungan kerja sebelumnya.

Kalau kita lihat di tahapan perkembangan tim menurut Tuckman, maka masalah komunikasi ini akan sangat sering terjadi di tahapan Forming dan tahapan Storming. Walaupun tidak menutup kemungkinan terjadi di tahapan Norming dan Performing juga.

Pada tahapan-tahapan tersebut, semua anggota tim mencari cara terbaik dalam berkomunikasi antara sesama anggota tim. Mencoba memahami cara komunikasi dan budaya orang lain dan tim dihadapkan dengan cara komunikasi diri sendiri, persepsi orang lain dan tim apakah selaras dengan persepsi diri sendiri, dll.

Komunikasi di dalam tim sangatlah penting dijaga, agar semua anggota tim bisa bekerjasama, dan bukan hanya bekerja bersama.. Komunikasi yang lancar dan penyampaian informasi yang mudah dipahami semua anggota tim mau tidak mau akan meningkatkan produktifitas tim.

Dalam proses mencari cara terbaik itu, diperlukanlah namanya Adaptasi. Lebih khususnya Adaptasi Komunikasi. Dalam cakupan lebih luas disebut sebagai Adaptasi Budaya.


Apa itu Adaptasi Komunikasi/Budaya ?


Menurut paper Young Yun Kim, adaptasi merupakan proses yang dijalani oleh individu untuk mau mengubah atau menyesuaikan diri dengan komunitasnya melalui pembelajaran dan pertukaran komunikatif, agar nantinya bisa diterima dan nyaman dalam berkomunikasi dalam komunitasnya.

Demikian pulalah yang terjadi di dalam tim.

Ketika terjadi masalah komunikasi di dalam tim, maka salah satu caranya adalah dengan cara Adaptasi Komunikasi/Budaya.

Adaptasi budaya/komunikasi ini tentulah proses alami dan natural asalkan anggota tim mau melakukannya. Misalnya dengan memahami cara pandang, emosi, dan cara berkomunikasi anggota tim lain.

Kalau ternyata sangat jauh berbeda dan susah untuk diselaraskan, maka perluk dibuat atau ditambahkan norma, yaitu aturan bersama yang disepakati. Misalnya kalau berkomunikasi harus dengan memanggil nama, atau tidak boleh menunjuk orang personal ketika mendiskusikan sebuah feedback, dll.

Tentunya tidak semua adaptasi komunikasi ini harus melalui aturan baku, malahan lebih banyak pastinya adalah norma tidak tertulis. Norma tidak tertulis ini biasanya akan lebih mengikat secara emosional bagi anggota tim.